Semangat, Tante Sasa!

Semangat, Tante Sasa!

Novel karya Thessalivia ini selesai saya baca minggu lalu. Dan, saya dipercaya penulisnya untuk membuka blogtour reviu novel Semangat, Tante Sasa! Deg-degan nih, ahaha... Walau begitu, bisa dipastikan reviu ini murni dari pengalaman yang saya rasakan ketika menamatkan novel ini. 

Oya, novel ini bisa dibaca di Aplikasi Gramedia Digital. Untuk kamu yang suka aroma kertas buku, tenang, insyaallah di akhir tahun 2021 ini akan rilis versi cetaknya. 

Oke, yuk kita mulai!




Semangat, Tante Sasa! bercerita tentang Sasita seorang wanita karier single yang terpaksa mengasuh Velisa, keponakannya yang baru saja masuk SD, selama empat puluh hari karena Nenek Velisa naik haji. Bayangin aja, seseorang yang enggak punya kompetensi dan pengalaman mengasuh anak tiba-tiba ketiban kewajiban ngurus bocah, apa jadinya coba? Hahaha... di sinilah keseruan Novel ini.

Berikut blurb-nya:

Demi apa Sasita yang seorang wanita kerier tiba-tiba diminta menjaga anak kecil? Sudah cukup hidupnya disibukkan dengan pekerjaan, sekarang harus memikirkan anak kecil pula. Sasita terpaksa mengorbankan kebiasaannya bersenang-senang sampai larut malam, kadang sampai mabuk, dengan teman-teman kantornya. Belum lagi Mama yang tidak memercayai Sasita sanggup mengurus Velisa, keponakannya, anak almarhum Kak Vania. Mama tahu kebiasaan Sasita pulang malam, hura-hura, apalagi Sasita malah dekat dengan laki-laki beristri! Sasita sama sekali bukan contoh yang baik bagi Velisa. Kalau sudah begini, apakah tugas yang terpaksa Sasita emban justru akan semakin meretakkan hubungannya dengan Mama? Apakah Sasita sanggup memenuhi janjinya kepada Kak Vania?


Konsep Cerita yang Menarik

Menurut saya, konsep cerita Semangat, Tante Sasa! ini menarik. Mengapa menarik? Karena setiap bab menyajikan petualangan, hubungan, dan interaksi Sasita-Velisa yang semakin berkembang. Setiap bab mewakili interaksi Sasita-Velisa yang mengusung pesan tertentu dan disajikan tanpa terkesan menggurui. Saking serunya, begitu selesai membaca satu bab, saya penasaran di bab selanjutnya kelakuan Velisa apa lagi nih yang bikin Sasita garuk-garuk. 

Positifnya lagi, cerita Semangat, Tante Sasa! ini benar-benar padat dan berisi. Seluruh adegan, narasi, dialog benar-benar terjahit dengan rapi dari awal, klimaks, hingga ending. Tidak ada bagian yang sia-sia. Semuanya berbaris rapi dalam pagar plot cerita, tidak ada yang keluar jalur. 


Cerita yang ringan dan dekat

Cerita novel ini dialirkan dengan bahasa yang ringan, segar, dan mudah dipahami. Sehingga menurut saya, novel ini bisa dinikmati berbagai kalangan. Penulis juga menyelipkan beberapa jokes ringan yang bikin saya mesem-mesem. 

Bicara tentang tema, Semangat, Tante Sasa! benar-benar terasa dekat buat saya, seorang bapak-bapak yang punya anak kelas 1 SD. Membaca beberapa tindak-tanduk Velisa bikin saya manggut-manggut dan berguman, "Lah, kelakuannya sama kaya anak saya!"😂😂 Selain itu, kebingungan yang dialami Sasita juga beberapa pernah saya rasakan. Membaca cerita ini rasanya seperti mengingat-ingat pengalaman pribadi. 😆😆😆 

Keasyikan membaca Semangat, Tante Sasa! enggak lepas dari karakter-karakternya yang kuat dan konsisten. Penulis mampu menjaga karakternya untuk tetap pada bentuknya dari awal sampai akhir. Enggak ada tuh ceritanya tiba-tiba Velisa di tengah jalan berubah jadi sufi yang memberi nasihat-nasihat bijak kepada Sasita. Velisa tetap jadi bocah cilik sebagaimana bocah berusia enam tahun sepanjang cerita.

Best part cerita ini menurut saya waktu Sasita mumet karena Velisa susah BAB. Wkwkw... kocaak!


Kesan dan Penilaian

Menurut saya,  novel yang apik adalah novel yang ketika saya selesai membacanya, saya akan bengong sejenak dan belum sepenuhnya mau untuk keluar dari dimensi fiksi yang ada di kepala. Novel Semangat, Tante Sasa! adalah salah satunya. Saya masih mikirin Velisa ketika selesai baca. Story argument novel Semangat, Tante Sasa! benar-benar nyampe di saya. Saya merekomendasikan kamu yang butuh bacaan ringan tetapi "dalam" untuk membaca cerita ini. 

Rating: 4/5

Sebuah pencapaian epik buat Thessalivia untuk debut novel mayor-nya. Selamat!

Ada yang udah baca atau tertarik baca? Share di komen ya!


6 comments

  1. Ca jg gt kalau abis baca buku bagus. Rasanya bengong dulu, trus ga mau langsng baca buku lain dulu. Istilahnya book hangover klo ga salah 😁
    Daaannn, seneng bgd baca review Abi buat buku Semangat, Tante Sasa! ini, dan ikut merekomemdasikan buku ini. Makasii banyaak yaa, Bi 😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, namanya hangover ya? Haha baru tau. Ternyata pembaca punya gejala yang sama ya kalo abis baca novel bagus. Eheheh... anyway Selamat yaa... bukunya emang bagus kok, Thess. Ditunggu karya selanjutnya ya ^^)/

      Delete
  2. Wkwkwk, bagian Sasa yang mumet karena Ve susah BAB itu memang kocak.

    Setuju, novel ini ringan tapi dalam. Recommended banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak. Ngelihat temen2 blogger yang ngereviu, semuanya berpendapat sama. Emang mantep Kak Thessa ini hahha

      Delete
  3. Ga sabaaaaar nunggu fisiknya :). Karena aku memang ga pake Gramedia digital, dan dari dulu lebih suka beli fisik apalagi kalo penulisnya temen blogger sendiri ❤️.

    Tulisan mba thessa mah memang bagus2, ringan, tapi kdg bisa ngaduk emosi . Sejak baca buku yg nikah muda, langsung suka dan masukin nama mba thessa ke list penulis yg bukunya wajib aku beli :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya pake Gramed digital itu untung banget lho, Mbak. Aku langganan 45rb/bulan bisa baca buku fiksi sepuasnya hahaha. Buku nikah muda juga bagus, tapi Semangat, Tante Sasa! Nunjukin peningkatan yang ciamik dari tulisan Kak Thessa.

      Delete